Jumat, 26 Desember 2014

Jepang - Mencari Koyo

Semalam abis nonton Doraemon: Stand By Me yang menurut saya sangaaaat lucu dan bagus. Benar-benar sesuai dengan gambaran dan imajinasi yang muncul ketika baca komiknya. Dan menurut saya, Doraemon dengan bahasa Jepangnya jauh lebih menggemaskan dibanding animasi versi Indonesia.
Gara-gara itu jadi teringat saat perjalanan ke jepang yang lalu.

Jepang adalah satu negara yang ngangenin dan bikin ingin balik lagi. Meskipun bahasanya susah tetapi orang-orangnya sangat baik dan mau membantu orang asing. Seperti saat saya mencari….. koyo.

Koyo yang saya mau
Tau koyo kan? Iya koyo yang panas-panas itu. Jadi waktu ke Jepang kan ceritanya backpacker-an, sudah hari ke sekian di destinasi terakhir, Kyoto waktu itu, badan udah remuk redam karena banyak jalan sambil bawa ransel gede (dan saya sering nyasar, jadi jalan lebih jauh -__-“). Mau pijit gak mungkin, selain duitnya gak cukup, juga waktunya gak ada. Solusi paling praktis kan pake koyo! Kebetulan saya ke Jepang saat musim gugur, cuaca mulai dingin, badan kaku, pegel, pas banget kalau ditempelin koyo!

Masalahnya, saya gak tau Bahasa jepangnya koyo itu apa, Bahasa Inggrisnya pun entah. Yang saya ingat salah satu merek koyo di Indonesia kan Salonpas dari Hitsamitsu. Dari namanya sih hisamitsu harusnya produk Jepang punya yaaa.. jadilah dengan yakinnya saya masuk ke Family Mart (semacam indomaretnya sana) dengan misi: PENCARIAN KOYO.

Pertama masuk dengan yakinnya saya ke section obat. Hmmm semuanya Bahasa kanji dan ga ada kemasan yang menggambarkan itu adalah koyo. Nanya lah ke mas-masnya dengan Bahasa tarzan.

T (Tata): Hi, do you have any hot plester?
MF (Mas FamilyMart) : ??????
T: like plester, plester, but hot hot?
MF: ??????
T: like band-aid for tired tired? Hot? Shoulder shoulder? (sambil meragain adegan pegel-pegel di bahu dan pinggang)
Magnetic Patch
MF: aaa haik haik.. no no no

awaban mereka sama terus sampe beberapa Family Mart/Lawson. Di Family Mart kesekian akhirnya ada titik terang, ada yang mengerti! Sayangnya dia gak punya pain relief macam koyo, tapi berupa plester berisi batu kecil magnetic yang ditempel ke badan. Nggggg bukan ini sih yang saya mau, tapi saya beli aja deh siapa tau berhasil.

Ternyata pas nyobain, itu batu batu magnet ga ngaruh sama sekali!! Mungkin karena gak berasa apa-apa jadi, ga ada penyembuhan efek sugesti yang biasanya ada. Hehehehe. Tapi saya tidak menyerah!

tipikal jalan di Kyoto

Hari berikutnya ketika pulang dari mengunjungi kuil, waktu nunggu bis pulang terlihat di seberang sana ada apotik kecil seperti disinari dari langit. Haaaa pasti disana ada koyo! Lari lah saya menyebrang jalan dan masuk ke apotik itu. Ternyata yang jaga nenek-nenek, dalam hati, mampus lah gimana ini cara ngomongnya.

yang saya dapat macam begini
Jurus dialog plester plester, hot hot, band aid, shoulder, tired tired sudah dikeluarkan. Si nenek dengan raut muka baik dan mau membantu tapi dia tetap gak ngerti. Udah mulai nyerah, mau keluar apotik, tiba-
tiba si nenek panggil, dia bilang apa ga ngerti, yang kedengeran cuma large large. Lalu dia masuk ke dalam untuk ngambil sesuatu yang dia maksud. Ternyata dia punya!! Cuma bentuknya bukan kaya Salonpas atau Koyo Cabe, tapi kayak Hansaplast Kompres Demam itu lho. Agak tidak biasa sih, tapi gapapa deh dari pada gak ada. Hahahaha. Makasih ya nenek baik hati yang tidak menyerah berusaha mengerti maksud saya yang sakau koyo.

2 komentar:

  1. Bahasa Jepangnya Koyo kayak salonpas disana apa ya?

    BalasHapus
  2. Koyo kan kata serapan dari Bahasa China 膏藥 gāoyào (obat tempel). Jepang kan juga pakai huruf Kanji. Tunjukkan saja Kanji Chinanya. Mungkin mereka malah paham.

    BalasHapus